3 Ekstasi. Ekstasi dibuat dari bahan sintetis dari turunan obat amfetamin. Efek pemakaiannya adalah halusinasi, menimbulkan semangat, dan rasa gembira. Setelah efek obat habis, pemakai akan mengalami penurunan hormon kesenangan (dopamin) secara drastis, mengalami kebingungan, depresi, cemas, dan insomnia.
Penyebab Tekanan Darah Naik Turun Ketahui yang Normal dan yang BerisikoDitinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri General Practitioner Integrated TherapeuticMelakukan cek tekanan darah atau tensi umumnya wajib saat Anda berkunjung ke dokter. Dokter membutuhkannya untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda, sehingga memengaruhi jenis perawatan. Pada saat pemeriksaan, seseorang bisa mengalami penurunan atau kenaikan tekanan darah. Namun, tidak jarang, tekanan darah bisa naik turun sepanjang hari. Apakah ini normal? Apa penyebab dari tekanan darah naik turun tersebut? Berbagai penyebab tekanan darah naik turun Tekanan darah adalah ukuran kekuatan aliran darah dalam mendorong dinding pembuluh darah arteri. Seseorang memiliki tekanan darah normal jika hasil pengukurannya berada di atas 90/60 mmHg dan pada kisaran 120/80 mmHg. Bila berada dibawah kisaran tersebut, seseorang mengalami tekanan darah rendah hipotensi. Sementara bila angkanya lebih tinggi, ia tergolong hipertensi atau tekanan darah tinggi. Tekanan darah cenderung berubah-ubah setiap harinya. Terkadang, tekanan darah naik, kemudian turun, tergantung dari kondisi saat itu. Ini adalah hal yang wajar terjadi. Biasanya, ini disebabkan oleh respon tubuh terhadap perubahan kecil dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja itu? Berikut ini merupakan penyebab tekanan darah naik turun yang umum terjadi pada seseorang 1. Stres Tubuh mengalami berbagai perubahan saat Anda stres, salah satunya adalah kenaikan tekanan darah untuk sementara. Perubahan ini terjadi karena tubuh menghasilkan hormon kortisol saat stres, yang membuat detak jantung lebih cepat dan pembuluh darah menyempit. 2. Obat-obatan tertentu Konsumsi obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan tekanan darah meningkat atau menurun. Misalnya obat pereda nyeri aspirin atau ibuprofen, dekongestan, obat antidepresan fluoxetine, pil KB, dan beberapa suplemen herbal. Sementara beberapa obat lain, termasuk obat darah tinggi, dapat menurunkan tekanan darah Anda, seperti kelompok diuretik atau beta blocker. 3. Sensitivitas terhadap makanan tertentu Mengonsumsi makanan tertentu pun bisa menjadi penyebab tekanan darah Anda naik turun. Biasanya, ini terjadi pada beberapa orang yang memiliki sensitivitas terhadap makanan tertentu. Misalnya, makanan yang mengandung garam atau natrium tinggi bisa menaikkan tekanan darah. Biasanya, tekanan darah akan kembali normal dalam beberapa waktu. 4. Konsumsi kafein Kopi, teh, atau minuman lain yang mengandung kafein tinggi juga bisa menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara. Beberapa ahli menduga, hal ini terjadi karena kafein menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Meski demikian, efek pembuluh darah terhadap kafein pada setiap orang bisa berbeda. 5. Kebiasaan merokok Bahan kimia dalam rokok dapat merusak lapisan dinding arteri Anda. Kondisi ini bisa menyebabkan arteri menyempit, sehingga meningkatkan tekanan darah Anda untuk sementara. Tak hanya itu, merokok terus menerus juga bisa meningkatkan risiko Anda terkena penyakit jantung. 6. Dehidrasi Kekurangan cairan dalam tubuh atau dehidrasi bisa menyebabkan tekanan darah Anda turun. Ini biasanya terjadi saat Anda merasa terlalu lelah, pusing, diare yang parah, muntah, atau olahraga berat. Anda perlu minum lebih banyak air untuk meningkatkan volume darah sehingga tekanan darah naik kembali. 7. Hipertensi jas putih Penyebab tekanan darah naik turun lainnya adalah hipertensi jas putih white coat syndrome. Ini adalah kondisi ketika seseorang mengalami tekanan darah tinggi saat melakukan pengukuran di rumah sakit atau tempat lainnya oleh petugas medis, yang umumnya akibat faktor stres. Namun, tekanan darahnya akan kembali normal saat melakukan pengukuran di rumah. 8. Demam Demam merupakan respon tubuh saat melawan infeksi. Saat demam, tekanan darah Anda bisa meningkat karena pembuluh darah menyempit sedangkan detak jantung Anda meningkat. Meski demikian, demam bisa menjadi tanda suatu kondisi medis lainnya dalam tubuh Anda. Kondisi medis serius bisa jadi penyebab tekanan darah naik turun Merupakan hal yang normal jika tekanan darah mengalami peningkatan atau penurunan sepanjang hari, jika masih dalam batas yang wajar. Namun, akan berbeda ceritanya jika tekanan darah naik turun dalam rentang yang sangat jauh. Hal ini justru bisa menjadi tanda adanya peningkatan risiko penyakit jantung atau kondisi medis serius lainnya. 1. Penyakit jantung Sebuah penelitian dalam jurnal Annals of Internal Medicine menunjukkan bahwa tekanan darah atas sistolik yang naik turun lebih dari 14 mmHg berhubungan dengan peningkatan risiko gagal jantung sebesar 25%. Tekanan darah sistolik adalah angka teratas dalam pembacaan tekanan darah. Dibandingkan dengan orang yang tekanan darahnya stabil, orang yang memiliki tekanan darah naik turun dengan rata-rata selisih 15 mmHg, dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung sebesar 30% dan peningkatan risiko stroke sebesar 46%. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tekanan darah yang naik turun bisa menjadi tanda meningkatnya kerusakan pembuluh darah arteri. 2. Pheochromocytoma Selain risiko penyakit jantung, penyebab serius dari tekanan darah yang naik turun adalah pheochromocytoma. Ini adalah jenis tumor langka yang berkembang pada kelenjar adrenal. Tumor pheochromocytoma melepaskan hormon yang dapat menyebabkan fluktuasi tekanan darah. Tekanan darah bisa melonjak hingga 250/110 mmHg dalam suatu rentang waktu, kemudian menurun ke angka normal. Pada waktu lainnya, tekanan darah ini bisa kembali melonjak. Berkaca pada dua kondisi medis tersebut, Anda perlu mewaspadai bila tekanan darah naik turun terjadi dalam rentang yang jauh. Bisa jadi, hal tersebut menjadi tanda bahwa Anda memiliki kondisi medis yang serius. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk rutin melakukan cek tekanan darah, meski tidak memiliki riwayat hipertensi. Apalagi, gejala hipertensi seringkali tidak terasa. Tak hanya itu, Anda pun perlu berupaya untuk mengontrol tekanan darah. Setidaknya, jaga tekanan darah Anda pada kisaran angka 120/80 mmHg. Jika Anda memang mempunyai tekanan darah tinggi, pengobatan yang tepat dan perubahan gaya hidup dapat membantu menjaga tekanan darah Anda tetap stabil. Jadi, usahakan untuk menerapkan pola makan sehat dan olahraga teratur.
Salahsatu gejala yang muncul adalah penurunan berat badan. Bila Anda memiliki hipertiroidisme, tubuh membakar kalori dengan cepat meskipun makan banyak. Gejala lain dari kondisi ini termasuk kelelahan, kelemahan otot, kesulitan tidur, haid ringan pada wanita, diare, detak jantung yang cepat dan perubahan suasana hati juga. 2. Pankreatitis. Ketika detak jantung dalam tubuh yang tidak normal, anda tidak boleh menganggapnya sepele. Perlu diketahui, cepat tidaknya jantung berdetak ditentukan oleh sistem kerja jantung serta aliran darah di dalam tubuh. Jika aliran darah anda tidak lancar atau pasokan darah menuju jantung berkurang, bisa berakibat pada kinerja jantung yang tidak baik dan berakibat pada aritma jantung yang tidak jantung manusia bisa berbeda antara satu dengan lainnya. Orang yang tengah beristirahat, biasanya memiliki denyut nadi yang rendah. Sementara mereka yang tengah beraktivitas memiliki denyut nadi yang berbeda pula. Denyut nadi yang ideal, rata- rata berkisar 60 hingga 100 kali dalam tiap 1 satu menit. Semakin sehat sehat, maka akan semakin rendah pula denyut anda yang memiliki denyut nadi kurang dari 60 per menitnya, hal ini tergolong normal dengan catatan, anda merupakan pribadi yang gemar dengan olahraga. Namun jika anda tidak pernah berolahraga maka pengecekan tensi harus dilakukan karena bisa jadi tensinya rendah. Saat nadi dan tensi rendah, kondisi ini tergolong berbahaya karena fisik yang jarang terlatih. Kini telah tersedia alat pengukur jantung yang praktis dengan bentuk jam tangan sehingga akan lebih praktis dalam tahu apakah keadaan jantung anda dalam kondisi baik atau tidak, bukan hanya melalui pengukuran denyut jantung saja, melainkan bisa dengan cara mendeteksi apakah ada gejala yang lain. Gejala- gejala lain seperti sesak napas, nyeri di daerah ulu terlebih ketika selesai berolahraga atau mungkin lelah yang tidak seperti biasanya, merupakan gejala- gejala gangguan kesehatan yang perlu diteliti lebih lanjut melakukan pemeriksaan jantung, anda bisa melakukan screening atau bisa pula melalui pengecekan yang yang mempengaruhi denyut nadiJantung memompa darah yang mengandung nutrisi, sel- sel kekebalan tubuh dan oksigen. Irama jantung diatur oleh sinoatrial SA node yang merupakan daerah kecil sel otot jantung di bagian atrium kanan. Sinoatrial SA node ini juga bertindak sebagai alat pacu jantung yang tidak normal disebut dengan aritmia yang berarti jantung berdetak terlalu lambat atau terlalu cepat dengan pola yang tidak beraturan. Ada beberapa jenis irama jantung yang dianggap sebagai gejala gangguan kesehatan jantung yang harus diwapadai seperti yang berikut ini TakikardiaAritmia jantung takikardia merupakan keadaan saat jantung berdetak dengan irama terlalu cepat. Misalnya pada orang dewasa, pada kondisi normal, jantung akan berdetak sebanyak 60 hingga 100 kali dalam tiap hitungan menit. Namun pada takikardia, denyut nadi seseorang bisa lebih dari 100 kali denyutan per menit. Ada sub jenis takikardia yang harus anda waspadai supraventricular yang terjadi di bagian atas jantung atau atriumTakikardia ventrikular yang terjadi di ruang bawah atau ventrikelSinus takikardia yang merupakan peningkatan normal pada denyut nadi yang biasa terjadi pada mereka yang tengah sakit atau gembira.Baca juga Gejala Aritma – Penyebab Gangguan Ritme JantungAtrial fibrillationAritmia jantung yang satu ini terjadi pada bagian ruang atas jantung. Atrial Fibrillation, merupakan gangguan yang cukup banyak terjadi. Gejala ketidaknormalan denyut jantung ini, bisa terjadi saat ada banyak impuls listrik yang tidak stabil dengan bergetar tak terkendali. Mereka yang mengalami AF, denyut jantungnya akan meningkat hingga 200 atau lebih pada tiap FlutterAtrial flutter umumnya terjadi pada bagian atrium sebelah kanan. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan jika bagian kirinya yang kena. Kondisi ini bisa terjadi ketika impuls listrik tunggal bergerak dengan cepat pada bagian atrium yang ventrikelFibrilasi ventrikel atau FV merupakan kondisi yang terjadi di ventrokel, dimana darah akan dipompa menuju tubuh juga otak. VF merupakan kondisi aritmia yang berbahaya karena bisa menyebabkan terjadinya kematian. Segera obati jika gejala mula yang mengalami bradikardia, memiliki denyut nadi yang lambat yaitu kurang dari 60 BPM. Bradikardia bisa terjadi ketika terjadi sinyal- sinyal listrik bepergian dari bagian atrium menuju ventrikel menjadi denyut jantung tidak normalAda beberapa penyebab denyut nadi tidak normal seperti hal- hal di bawah rendah atau jenis elektrolit yang lainPerubahan otot jantung anda setelah sakit atau mengalami cederaAdanya kelainan jantungPenyembuhan pasca operasi jantungGemar merokokDiabetesDarah tinggiGaya hidup yang tidak sehat atau jarang berolahragaKelebihan berat badanMakan diet tinggi lemak, kolesterol seta makanan yang tidak sehat lainnyaAda beberapa gejala aritmia yang harus diperhatikan seperti gejala- gejala yang berikut berkeringatpusingpingsansesak napasjantung yang berdebar- debarkulit pucatnyeri pada bagian dadaPenggunaan jenis obat- obatan tertentu, bisa memicu terjadinya detak jantung tidak normal. Penggunaan yang dihentikan atau ketika dokter mengubah jenis obat, terkadang bisa menghentikan gejala denyut jantung yang tidak normal. Selain itu, menghentikan kebiasaan buruk seperti mengonsumsi alkohol, kafein dan merokok juga akan banyak membantu proses juga Efek Bahaya AlkoholBahaya Minum Alkohol 70 PersenEfek Samping Rokok elektrikBahaya Merokok Di Ruang BerACCara menghitung denyut nadi adalah dengan menggunakan 2 atau 3 jari yakni jari tengah, jari manis serta jari telunjuk. Jangan menggunakan ibu jari karena ibu jari memiliki denyutnya sendiri sehingga bisa menyebabkan hitungan menjadi kurang akurat. Anda bisa melakukan pemeriksaan pada bagian leher atau pada pergelangan tangan. Tempat yang ideal menemukan lokasi denyut nadi adalah pada bagian pergelangan tangan di panggal jempol. Tekan ringan hingga denyut nadi ditemukan. Jika perlu, anda bisa menggerakkan jari- jari anda hingga denyut nadi yang paling kencang menemukan denyut nadi pada bagian leher, anda bisa menggunakan 2 jari menggunakan jari telunjuk dan jari tengah. Tempat paling ideal dilakukannya pemeriksaan adalah pada bagian leher kurang lebih 1 inci ke sisi tengah tenggorokan tepat di antara dagu dan leher bertemu. Hitung lalu catat berapa banyak denyut nadi yang terjadi dalam ukuran waktu 10 detik lalu kalikan dengan 6. Hasilnya adalah jumlah denyut nadi anda dalam waktu semenit. Lakukan penghitungan dengan tepat dan cari tahu apakah denyut jantung anda tengah dalam bermasalah atau dalam keadaan sehat. SOeEPyr.