BiografiRaden Destarastra ( Bapak KURAWA ) Raden Destarastra anak Begawan Abyasa yang tertua ; ia buta. Destarastra ialah bapak Kurawa, mempunyai 100 orang anak, 99 laki-laki dan seorang puteri; yang demikian dalam bahasa Jawa disebut beranak satus selapan siji, artinya dalam seratus anak hanya terselip seorang puteri, atau berarti juga anak ArticlePDF AvailableAbstractLakon Wayang Arjuna Wiwaha adalah lakon kakawin pertama yang berasal dari Jawa Timur. Wiwaha sendiri berarti wisuda atau pengangkatan. Karya sastra ini ditulis oleh Mpu Kanwa, seorang ahli syair dan filsafat pada masa pemerintahan Prabu Airlangga, yang memerintah di Jawa Timur pada abad XI. Arjuna dikenal sebagai karakter wayang yang gagah berani dan hebat dalam memanah. Selain itu, mempunyai wajah yang tampan dan hati yang lembut sehingga banyak wanita jatuh cinta kepadanya. Untuk membuat agar lakon wayang Arjuna, tetap dalam eksistensi budaya, kepribadian dan karakteristiknya harus diperkenalkan kembali dengan cara yang segar serta sesuai dengan selera dan trend masa kini. Tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan sosok visual karakter Arjuna ketika bertapa. Langkah-langkah yang diambil dalam pembuatan tokoh pewayangan Arjuna adalah eksplorasi, improvisasi, dan reinterprestasi, sehingga dapat dibentuk menjadi Manga-Style. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Visual Heritage Jurnal Kreasi Seni dan Budaya Vol. 1 No. 03, Mei-Agu 2019 e-ISSN2623-0305 Hlm. 242-250 242 KARAKTER TOKOH ARJUNA DALAM BUKU ILUSTRASI LAKON WAYANG ARJUNA WIWAHA Novia Devianti 1, Nurulfatmi Amzy 2 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI Jl. Nangka No. 58 C, Tanjung Barat, Jakarta 12530, Indonesia Opisensei8 Abstrak Lakon Wayang Arjuna Wiwaha adalah lakon kakawin pertama yang berasal dari Jawa Timur. Wiwaha sendiri berarti wisuda atau pengangkatan. Karya sastra ini ditulis oleh Mpu Kanwa, seorang ahli syair dan filsafat pada masa pemerintahan Prabu Airlangga, yang memerintah di Jawa Timur pada abad XI. Arjuna dikenal sebagai karakter wayang yang gagah berani dan hebat dalam memanah. Selain itu, mempunyai wajah yang tampan dan hati yang lembut sehingga banyak wanita jatuh cinta kepadanya. Untuk membuat agar lakon wayang Arjuna, tetap dalam eksistensi budaya, kepribadian dan karakteristiknya harus diperkenalkan kembali dengan cara yang segar serta sesuai dengan selera dan trend masa kini. Tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan sosok visual karakter Arjuna ketika bertapa. Langkah-langkah yang diambil dalam pembuatan tokoh pewayangan Arjuna adalah eksplorasi, improvisasi, dan reinterprestasi, sehingga dapat dibentuk menjadi Manga-Style. Kata Kunci lakon, wayang, Manga-Style, Arjuna, morfologi Abstract Arjuna Wiwaha puppet play is the first kakawin from East Java. Wiwaha means graduation or appointment. This literary work was written by Mpu Kanwa, an expert in poef and philosophy during the reign of Prabu Airlangga, a commander of eastern Java in the XI century. Arjuna is known as a daring and great puppet character in archery. Besides that, he has a handsome face and a gentle heart, so many women fall in love with him. To keep the Arjuna puppet play still exist in Indonesian culture history, so we have to recreate a fresh character of Arjuna in the modern taste, but with the original personality. The make of this written is introducing a visual figure of Arjuna in the meditation position. The steps that we have to take in the creating of Arjuna character are exploration, improvisation, and reinterpretation so that we can create an Arjuna in manga styles. Keywords play, wayang, comic, references, manga-style PENDAHULUAN Arjuna adalah nama seorang tokoh pewayangan protagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia dikenal sebagai anggota Pandawa yang berparas menawan dan berhati lemah lembut. Dalam Mahabharata, diriwayatkan bahwa ia merupakan putra Prabu Pandu, raja di Hastinapura dengan Kunti atau Perta, Putri Prabu Surasena, raja Wangsa Yadawa di Mathura Mahabharata 200556-58. Lakon Arjuna Wiwaha adalah kakawin pertama yang berasal dari Jawa Timur. Wiwaha sendiri berarti wisuda atau pengangkatan. Karya sastra ini ditulis oleh Mpu Kanwa seorang ahli syair dan filsafat pada masa pemerintahan Prabu Airlangga, yang memerintah di Jawa Timur pada Karakter Tokoh Arjuna dalam Buku Ilustrasi Lakon Wayang Arjuna Wiwaha Novia Devianti, Nurulfatmi Amzy 243 abad XI. Mpu Kanwa memetiknya dari kitab Mahabharata parwa ke-3, yaitu Wana Parwa mengenai pemusnahan sang Miraksasaraja Prabu Nirwatakawaca. Dalam Lakon Wayang Arjuna Wiwaha, ada beberapa nilai-nilai penting yang patut untuk diketahui, yaitu cerita Arjuna saat diuji oleh Batara Guru dengan mengirimkan tujuh bidadari untuk menggoda pertapaannya, namun Arjuna tetap tidak bergeming walaupun segala cara telah dikerahkan oleh ketujuh bidadari yang kecantikannya tiada tanding. Di sini, justru bidadari yang jadi jatuh hati kepada Arjuna. Berdasarkan cerita lakon wayang Arjuna Wiwaha inilah akan diciptakan visualisasi seorang Arjuna yang tampan dan menawan hingga membuat ketujuh bidadari jatuh hati. dalam bentuk karakter manga-style. Manfaat dari perancangan tokoh Arjuna bagi keilmuan Desain Komunikasi Visual adalah bertambahnya sosok karakter wayang yang dikembangkan menjadi manga-style yang dapat dijadikan inspirasi untuk pengembangan cerita dalam bentuk buku ilustrasi. Bukan tidak mungkin menjadi inspirasi dan bentuk pengenalan karakter wayang dalam sebuah lakon wayang kepada remaja saat ini yang lebih menyukai karakter manga Jepang dibandingkan karakter manga lokal. Tujuan dari analisis ini adalah mengenal sosok karakter Arjuna dalam Lakon Wayang Arjuna Wiwaha dengan lebih dalam. Tujuan khususnya adalah bentuk usaha untuk membuat sesuatu yang baru agar kebudayaan kita tidak sampai hilang di tanah air sendiri. METODE PENELITIAN Penciptaan model visual tokoh Arjuna berbasis wayang Purwa akan divisualisasikan dalam bentuk manga-digital. Pada setiap pembentukan karakter manga-style, selalu dikerjakan sesuai dengan pakem pengerjaan wayang kulit tradisional dari tahap improvisasi, reinterprestasi hingga tahap manga-style. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan Bapak Sumanto selaku pakar seni perwayangan dan juga Dosen ISI di Solo. Pak Sumanto adalah narasumber yang cocok untuk diwawancarai, karena beliau memahami lakon wayang dan juga mampu memberikan gambaran karakter Arjuna dalam Lakon Arjuna Wiwaha yang lebih spesifik. Data sekunder diperoleh melalui beberapa referensi buku dari karya penulis Nyoman Pendit S dalam cerita Mahabharata, Sunardi dalam Arjuna Wiwaha, Zoetmulder Kalawan sastra Jawa kuno hingga jurnal-jurnal, skripsi, pencarian data di Sena Wangi, dan dari Perpustakaan ISI Solo. Observasi dilakukan dengan mengunjungi museum wayang di Jakarta. Gambar 1 Wayang Arjuna Wiwaha Sumber Sena Wangi, 1999. Visual Heritage Jurnal Kreasi Seni dan Budaya Vol. 1 Hlm. 242-250 244 HASIL DAN PEMBAHASAN Adanya bentuk wayang Arjuna Wiwaha yang spesifik dan disesuaikan dengan literatur, memudahkan peneliti dalam mengilustrasikan narasi tentang Arjuna yang sedang bertapa dalam bentuk karakter manga-style. Wayang dapat dijadikan sebagai alat pengenalan alkulturasi budaya wayang kulit kepada masyarakat. Di Indonesia pun sudah ada beberapa karya sastra yang mengangkat cerita pewayangan, seperti cerita bergambar Garudayana karya Is Yuniarto, Mahabarata karya R. A. Kosasih, dan masih banyak lainnya. Namun, di era sekarang ini personaliti dan karakteristik tokoh sentral Arjuna tersebut memiliki potensi untuk menjadi karakter yang segar dan baru bila digabungkan dengan selera dan trend sekarang, tidak terjebak lagi pada gambar stereotype komik silat. Penelitian para ahli sejarah kebudayaan, wayang merupakan budaya asli Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Keberadaan wayang sudah berabad-abad sebelum agama Hindu masuk ke Pulau Jawa. Walaupun cerita wayang yang popular di masyarakat masa kini merupakan adaptasi dari karya sastra India, yaitu Ramayana dan Mahabrata. Kedua induk cerita itu dalam pewayangan banyak mengalami pengubahan untuk menyesuaikannya dengan falsafalah asli Indonesia. Wayang kulit Purwa merupakan salah satu jenis pertunjukan wayang yang paling popular di kalangan masyarakat pemerhati budaya Jawa. Eksistensi wayang kulit Purwa juga paling lama bertahan daripada jenis wayang yang lainnya, seperti wayang Gedhog, wayang Dupara, wayang Jawa, wayang perjuangan, wayang Suluh, wayang Kancil, bahkan wayang orang. Wayang kulit Purwa merupakan prototype wayang Jawa. Tokoh dan Lakon wayang merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Tokoh wayang tertentu menjadi idola masyarakat karena sifat atau karakternya yang menunjukan perilaku positif berbudi luhur, baik, bijaksana, adil, suka menolong, dan sebagainya. Karakter tokoh wayang dapat diketahui melalui sikap dan perilaku di dalam menghadapi suatu masalah. Sikap dan perilaku itu dapat terungkap melalui sebuah cerita yang disebut lakon. Seperti karakter Arjuna dalam lakon Ciptaning, yang mengajarkan keteguhan hati, pandai, bijaksana, ahli dalam bidangnya serta mengamalkan dharma sesuai dengan keahliannya. Proses kreativitas dalam kesenian memberikan kebebasan penafsiran bagi siapa saja yang ingin mewujudkan suatu ide dalam karya. Penerapan ide ditentukan oleh konsep karya atas nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai tersebut diterapkan ke dalam bentuk karya seni, sehingga judul, tema, dan strukturnya dapat memberikan kejelasan. Hal ini tidak lepas dari dasar perubahan bentuk wayang menjadi modern dengan dilandasi oleh hubungan proses alkuturasi dalam kebudayaan, juga terjadi pada konteks seni rupa, akulturasi seni rupa terjadi pada elemen visual atau grafis, ketika terjadinya akulturasi, maka akan terjadi pertukaran kesesuaian elemen desain yang diaktualisasikan dalam bentuk-bentuk artefaknya, sehingga seni rupa merupakan hasil akhir dari aktualisasi budaya yang berlangsung di suatu masyarakat. Dengan mengikuti alur di atas, diharapkan visual karakter Arjuna Wiwaha yang akan dirancang dapat meningkatkan minat anak muda masa kini. Proses penciptaan karakter ini melalui beberapa tahapan A. Tahap Ekplorasi Pengamatan secara langsung dan mencari keterangan dari informasi yang mendukung data tersebut. Nama Arjuna alias Ciptaining Mintaraga dalam Lakon Wayang Arjuna Wiwaha ini merupakan sosok yang Menawan rupanya, gagah berani, dan hebat dalam memanah. Terbukti dari lima Pandawa, dialah yang paling tampan dibandingkan saudaranya yang lain. B. Tahap Improvisasi Bentuk wayang Purwa Arjuna yang diambil sebagai dasar pembentukan tokoh Wayang Arjuna bertapa tersebut lebih cepat diterima oleh kalangan pencinta wayang dan remaja saat ini. Acuan pembetukan karakter Arjuna bertapa berdasarkan bentuk wayang Purwa Arjuna saat bertapa. Karakter Tokoh Arjuna dalam Buku Ilustrasi Lakon Wayang Arjuna Wiwaha Novia Devianti, Nurulfatmi Amzy 245 Dari fisiknya, Arjuna mempunyai tubuh yang tegap, bertubuh ramping, berparas rupawan, mempunyai rambut yang panjang dan sedikit bergelombang, selalu membawa panah serta anak panahnya, berhati lembut meski berkemauan baja, kesatria dengan segudang istri dan kekasih dan mampu melakukan pertapaan yang paling berat, seorang kesatria dengan kesetiaan terhadap keluarganya. Dengan semua karakteristik tersebut, banyak putri dan dayang yang menawarkan diri mereka untuk dijadikan istri Arjuna. Bagi mereka, merekalah yang mendapat kehormatan, bukan Arjuna. Ia sangat berbeda dengan Wrekundara. Dia menampilkan keanggunan tubuh dan kelembutan hati yang begitu dihargai oleh orang Jawa berbagai generasi. C. Tahap Reinterprestasi Reinterprestasi yaitu seni tradisi sebagai inspirasi dan aspirasi dalam membentuk ciptaan, dengan menggabungkan konsep dengan menerapkan teori transformasi dan menjadi karakter visual. Konsep dari sketsa Arjuna bertapa tersebut adalah dengan rambut panjang bergelombangnya, wajah yang tampan, bermata menawan dan tajam, bertubuh ramping dan berhidung mancung. Serta mengambil aksesoris yang digunakan pada wayang Arjuna Wiwaha tersebut untuk diaplikasikan kembali dalam bentuk transformasi manusia atau manga-style. D. Desain Karakter Sebelum mendesain secara visual, diperlukan pembentukan konsep karakter secara tertulis. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah “Deskripsi Karakter “di mana berbagai hal yang menyangkut karakter tersebut dijabarkan lewat latar belakang seperti nama, umur, jenis kelamin, kepribadian, keahlian, kelebihan, kekurangan, dan sebagainya. Yang terakhir adalah tahapan karakter di mana untuk merancang karakter yang terkesan hidup mereka harus mengalami pengembanan sifat berdasarkan jalan cerita dan lingkungan. Spesifikasi visual karakter yang akan digunakan adalah sebagai berikut 1. Gaya gambar Manga 2. Kostum mengikuti sedikit corak dan pakaian dalam wayang kulit purwa Arjuna bertapa. Namun, akan diubah sesuai dengan moral dan selera pada saat ini. Menggunakan tone warna berbeda. 3. Ekspresi ekspresi dan raut wajah berdasarkan sifat, dan bukti dalam perannya di Lakon Wayang Arjuna Wiwaha. Mengadaptasi trend masa kini baik dari gaya rambut maupun model yang digunakan. 4. Bentuk Tubuh Ramping dan ber otot Berdasarkan spesifikasi karakter tersebut, maka jenis karakter yang dikerjakan yaitu karakter visual novel. Elemen pembentukan karakter berupa bentukan kostum dan aksesoris, batik, dan warna. Yaitu berdasarkan berikut Tabel 1 Data Visual Wayang Arjuna Rambut Arjuana Panjang dan sedikit bergelombang saat bertapa Visual Heritage Jurnal Kreasi Seni dan Budaya Vol. 1 Hlm. 242-250 246 Arjuna memakai Aksesoris di kuping, yaitu sumping surengpati Saat dinobatkan menjadi Prabu Kiritin, Arjuna memakai Mahkota Sebelum diangkat menjadi Prabu kiriti, Arjuna memakai Jamang Lidi Satu di atas kepalanya Sumber Sena Wangi, 1999. Gambar 2 Wayang Arjuna Wiwaha. Sumber Sena Wangi, 1999. Karakter Tokoh Arjuna dalam Buku Ilustrasi Lakon Wayang Arjuna Wiwaha Novia Devianti, Nurulfatmi Amzy 247 Gambar 3 Sketsa Karakter Arjuna Kiri bertapa, tengah saat rambut di gulung, kanan saat menjadi Prabu Kiritin Sumber Novia Devianti, 2018. Gambar 4 Arjuna saat bertapa sesudah di Tracing. Sumber Novia Devianti, 2018. Visual Heritage Jurnal Kreasi Seni dan Budaya Vol. 1 Hlm. 242-250 248 Gambar 5 Arjuna sesudah pewarnaan Sumber Novia Devianti, 2018. Gambar 6 Arjuna sesudah pewarnaan Sumber Novia Devianti, 2018. Karakter Tokoh Arjuna dalam Buku Ilustrasi Lakon Wayang Arjuna Wiwaha Novia Devianti, Nurulfatmi Amzy 249 Gambar 7 Arjuna sesudah pewarnaan watercolor. Sumber Novia Devianti, 2018. Gambar 8 Arjuna sesudah pewarnaan watercolor. Sumber Novia Devianti, 2018. Visual Heritage Jurnal Kreasi Seni dan Budaya Vol. 1 Hlm. 242-250 250 SIMPULAN Dengan konsep visual karakter manga-style ini, maka disimpulkan 1 Perancangan karakter visual ini mengambil gaya gambar Manga-style secara konvensional berdasarkan preferensi jenis gaya gambar yang popular dikalangan target konsumen remaja dewasa. 2 Perancangan detail kostum dan properti yang digunakan di karakter Arjuna pertapa mengacu kepada dokumentasi dan referensi ilmiah dari wayang purwa Arjuna pertapa. 3 Pemilihan pose dan ragam kostum dalam lakon Wayang Arjuna Wiwaha dipengaruhi dari alur cerita dalam lakon tersebut. 4 Selera dan keinginan target konsumen memengaruhi perancangan tampilan visual karakter dalam buku ilustrasi, baik dalam hal ekspresi, gaya rambut maupun kostum yang dikenakan. DAFTAR PUSTAKA Sunardi, 1993. Arjuna Wiwaha. Jakarta Balai Pustaka. Pendit, N. S. 2005. Mahabharata. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama. Senawangi. 1999. Ensiklopedi Wayang Indonesia. Jakarta Sena Wangi. ... The context of these emotions is important to understand how masculinity is maintained; emotional expression can be allowed in private but not in public Drydakis et al., 2017. With his determination that did not want to be tempted, Arjuna continued to carry out tapa with sincere intentions Devianti & Amzy, 2019. In addition, Arjuna is also described as an independent figure. ...Cerianing Putri PratiwiFendy Yogha PratamaKundharu SaddhonoMasculinity in Javanese People How does Arjuna Masculinity Describe in Javanese version of Mahabharata. Masculinity is a form of maleness construction toward man. Man is not just born with his masculinity naturally, instead it is formed by culture. In a puppetry figure, Arjuna figure is a description of man for Javanese people. Arjuna has a Javanese knight figure. This research, therefore, aims to find out and describe the masculinity of Arjuna’s character in Javanese Mahabharata story by Nano Riantiarno. Data used in the research is lingual units, which are sentences in discourses. The research data source uses a book entitled “Mahabarata Jawa Javanese Mahabharata” by Nano Riantiarno. The analysis technique is document analysis with interactive model as its data analysis technique. The research result indicates that there is a figure of Arjuna in the Javanese Mahabharata story that has masculinity characters. There are three masculinity characters of Arjuna, namely Be a Big Wheel, Be a Sturdy, Give em has not been able to resolve any references for this publication. BiografiPengarang Jawa, 2004. Tirto Suwondo. Al Bahaqi Reza Baskara. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. Perkembangan Majalah Berbahasa Jawa dalam Pelestarian Sastra Jawa. by Kabul Astuti. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. PERKEMBANGAN KESUSASTRAAN INDONESIA.
Wayang arjuna. Siapa yang tak kenal dengan Arjuna. Raden Arjuna merupakan salah satu tokoh pewayangan yang terkenal ketamanannya. Selain tampan tokoh Arjuna ini memiliki karakter yang baik, suka menolong dan sopan santun. Nah pada kesempatan kali ini kami akan berbagi informasi tentang tokoh pewayangan Arjuna ini. Biografi Arjuna Biografi ArjunaDasanama atau Nama Lain dari ArjunaPusaka atau Gaman dari ArjunaAjian dari ArjunaIstri dan Anak dari Raden ArjunaSifat dan WatakFilosofi dari Tokoh ArjunaGambar Wayang Arjuna atau JanakaKesimpulan dalam bahasa JawaSebarkan ini Arjuna adalah penengahnya dari Pandawa lima. Arjuna merupakan putra dari Prabu Pandu Dewanata, yakni seorang Raja di Hastinapura dan seorang Ibu yang bernama Dewi Kunti. Menurut cerita Dewi Kunti merupakan seorang putri dari Prabu Surasena, yakni seorang Raja Wangsa Yadawa di Mandura. Dari saudara Pandawa Lima yang satu ayah dan satu Ibu dengan Raden Arjuna adalah Puntadewa dan Bima atau Werkudara. Sedangkan Nakula dan Sadewa adalah saudara satu ayah namun beda ibu. Si kembar Nakula Sadewa merupakan putra dari Prabu Pandu dengan Dewi Madrim. Dasanama atau Nama Lain dari Arjuna Dalam pewayangan Arjuna memiliki banyak nama. Atau dalam bahasa Jawa adalah Dasanama. Di lihat dari Bahasa Sansekerta, kata Arjuna memiliki arti bersinar terang, bersih dan juga putih. Sedangkan menurut makna sesungguhnya, nama Arjuna bisa berarti jujur di dalam wajah maupun pikiran. Berikut ini dasanama atau nama lain dari Raden Arjuna, di antaranya a. Janaka artinya mempunyai banyak istri, b. Parta memiliki arti pahlawan perang, c. Permadi tampan merupakan nama Arjuna ketika masih muda, d. Dananjaya, e. Kumbang ali-ali, f. Ciptaning Mintaraga yang artinya Pendeta yang suci, g. Pandusiwi, i. Indratanaya yang berarti putra dari Bathara Indra, j. Jahnawi yang memiliki arti satria yang gesit dan trengginas, k. Palguna l. Danasmara bisa diartikan seorang perayu yang ulung dengan dibuktikan memiliki banyak istri. m. Margana yang berarti suka menolong kepada sesama. Pusaka atau Gaman dari Arjuna Raden Arjuna terkenal dengan kesaktiannya. Maka tak heran apabila Arjuna memiliki banyak senjata atau pusaka. Dan berikut ini beberapa pusaka atau senjata yang dimiliki oleh Arjuna, di antaranya Ketika Raden Arjuna menjadi Raja di Kahyangan Kaindran dan bergelar Prabu Karitin, dia memperoleh anugerah berupa senjata atau pusaka dari para dewa, antara lain a. Gendewa senjata ini pemberian dari Bathara Indra b. Panah Ardadali merupakan pusaka pemberian dari Bathara Kuwera c. Panah Cundamanik adalah pemberian dari Bathara Narada Selain senjata atau gaman di atas. Raden Arjuna masih mempunyai gaman atau pusaka yang tak kalah saktinya, di antaranya memiliki pusaka-pusaka sakti Iainnya yaitu a. Panah Pasoepati merupakan senjata andalan Arjuna, b. Keris Kyai Kalanadah, c. Panah Sangkali merupakan pusaka pemberian Resi Durna, d. Panah Candranila dan Panah Sirsha, e. Keris Kyai Sarotama dan Keris Kyai Bamuna, f. Keris Pulanggeni yang kemudian diberikan pada putranya yaitu Abimanyu, g. Terompet Dewanata h. Sebuah Cupu yang berisi minyak Jayengkaton merupakan pembenian dari Bagawan Wilawuk dari pertapaan Pringcendani, dan juga i. Kuda Ciptawilaha dengan Cambuk Kyai Pamuk Ajian dari Arjuna Selain memiliki sederet pusaka atau gaman yang sangat sakti, menurut cerita Arjuna juga memiliki banyak ajian di antaranya a. Panglimunan, b. Tunggengmaya, c. Sepi angin, d. Mayabumi, e. Pengasih dan juga f. Asmaragama Istri dan Anak dari Raden Arjuna Karena sifat, kepribadian, kesaktian dan ketampanannya membuat Arjuana atau Janaka menjadi primadona bagi para wanita. Maka tak heran tokoh pewayanagan ini memiliki banyak istri. Dari pernikahannya tersebut dianugrahi banyak putra. Berikut ini istri dan anak dari Arjuna atau Janaka; Menurut cerita, tokoh pewayangan Arjuna memiliki 15 orang istri dan juga 14 anak, di antaranya 1. Dewi Subadra, mempunyai putra dengan nama Raden Abimanyu 2. Dewi Larasati, mempunyai putra dengan nama Raden Sumitra dan BrataLa ras 3. Dewi Ulupi atau Palupi, mempunyai putra dengan nama Bambang Irawan 4. Dewi Jimambang, mempunyai putra dengan nama Kumaladewa dan Kumalasakti 5. Dewi Ratri, mempunyai putra dengan nama BambangWijanarka 6. Dewi Dresanala, mempunyai putra dengan nama Raden Wisanggeni 7. Dewi Wilutama, mempunyai putra dengan nama Bambang WiLugangga 8. Dewi Manuhara, mempunyai putra dengan nama Endang Pregiwa dan Endang Pregiwati 9. Dewi Supraba, mempunyai putra dengan nama Raden Prabakusuma 10. Dewi Antakawulan, mempunyai putra dengan nama Bambang Antakadewa 11. Dewi Juwitaningrat, mempunyai putra dengan nama Bambang Sumbada 12. Dewi Maheswara 13. Dewi Retno Kasimpar 14. Dewi Dyah Sarimaya dan 15. Dewi Srikandi Sifat dan Watak Di awal sudah sedikit kita bahas tentang sifat dan watak dari tokoh Arjuna ini. Namun tak lengkap apabila kita tidak mengetahui watak dan sifat sesungguhnya dari tokoh wayang ini. Menurut cerita Arjuna memiliki sifat dan watak di antaranya a. ksatria yang gemar mengembara, bertapa dan mencari ilmu atau berguru. b. ksatria yang pandai berperang, c. berparas seperti wanita dan bertutur lembut dan sopan, d. Seorang ksatria yang setia kepada keluarga e. berbakti pada orang tua dan guru, f. pandai, pendiam, cerdik dan bijaksana. Filosofi dari Tokoh Arjuna Dari tokoh wayang Arjuna atau Janaka ini dapat kita memetik pelajaran sebagai berikut a. harus memiliki watak suka menolong, b. jangan bersikap sombong walaupun memiliki kelebihan atau kesaktian, c. giat mencari ilmu, d. setia dan berbakti kepada keluarga dan gurunya. Baca juga Mengenal Wayang Bima Asal Usul, Karakter Dan Filosofinya Gambar Wayang Arjuna atau Janaka Kesimpulan dalam bahasa Jawa a. Janaka atau Arjuna yaiku putrane Prabu Pandu Dewanata kalih Dewi Kunti. b. Dasanama Raden Arjuna yaiku permadi, Janaka, Dananjaya. c. Pusaka utawa gamane Janaka yaiku Panah Pasoepati d. Garwane raden Janaka yaiku Dewi Subadra, Dewi Larasati lan Dewi Srikandi. e. Janaka satriya ing Madukara. Mungkin hanya ini yang bisa kami bagikan pada kesempatan kali ini. Semoga pembahasan kita kali ini bermanfaat. Sekian pembahasan kita tentang wayang Arjuna.
WayangArjuna adalah seorang tokoh protagonis dalam cerita Mahabharata. Ia sangat terkenal sebagai salah satu dari Pandawa yang paling menawan parasnya dan lemah lembut budi pekertinya. Diriwayatkan bahwa Arjuna merupakan putra dari : Prabu Pandudewanata, seorang Raja di Hastinapura dan
Hai sobat, kali ini saya akan membagikan cerita wayang singkat dalam bahasa Jawa yang berjudul Lahire Arjuna. Rangkuman cerita wayang Lahire Arjuna dalam bahasa Jawa Lahire Arjuna Ana ing sawijining dina Begawan Abyasa, Madrim, Puntadewa, Yamawidura, Kunti, lan Bima kumpul ing kraton nunggu baline Prabu Pandhu. Ora suwe dumadakan teka salah siji utusan saka Pandu kang anggawa warta yen Prabu Pandu nembe wonten tugas ndereke Basudewa tindak ana ing tlatah Mandura. Dewi Kunthi kang nembe mbobot tuwa banjur nglahirake jabang bayine. Saka kelahiran iku bayi kang lagi wae mbrojol saka njero weteng Dewi Kunthi banjur digendong dening Bima sing ora liya yaiku kakang saka jabang bayi kui mau. Bima nggendong adhine menyang tlatah Mandura kanthi kawalan saka Begawan Abyasa. Ana ing tlatah Mandura, Ugrasena sowan wonten Dewi Mahendra lan Dewi Bandraini. Piyambake sedaya pada nunggu kerawuhan Basudewa. Ora suwe banjur Raja Basudewa dumugi kanti diderekake dening Padu lan Arya Prabu. Dewi Badraini kang ugo nembe mbobot tuwa banjur nglairake jabang bayi kang ayu lan diparing asma Sumbadra. Ora suwe Bima teka ana ing Mandura kaliyan nggendong bayi lanang yaiku adhine dewe kanti kawalan Begawan Abyasa. Banjur bayi iku dicaosake dening Prabu Pandu kang ora liya yaiku bapakne. Banjur Pandu paweh asma dening bayi iku kanti jeneng Parmadi, semono uga Begawan Abyasa paweh jeneng Palguna dening anak Dewi Kunti, sawetara Bima dados kakange paweh jeneng Jlamprong dening bocah kui. Bocah iku sakmangkih dadi ksatria kang bagus lan kuat, kalebu ana ing bagian Pandawa Lima kanti julukan terkenal yaiku Arjuna. Ona ing papan kui sakmenika awonten bayi loro kang gadah asma Parmadi lan Sumbadra, banjur Basudewa mangku keloro bocah kui, Parmadi ana ing pupu tengen lan Sumbadra ana ing pupu kiwane Basudewa. Saka kunu keloro bocah kui dijodohake kawit bayi cenger lan Basudewa sabda yen saka keloro bocah iki sesok bakal anurunake keturunan kang dadi raja. Nah, itu adalah rangkuman cerita wayang Lahire Arjuna yang paling singkat. Semoga dapat bermanfaat. Dalampewayangan Jawa, ibu Gatotkaca lebih terkenal dengan sebutan Arimbi. Menurut versi ini, Arimbi bukan sekadar penghuni hutan biasa, melainkan putri dari Kerajaan Pringgadani, negeri bangsa rakshasa. Dalam bahasa Sanskerta, nama Ghatotkacha secara harfiah bermakna "memiliki kepala seperti kendi". RADEN ARJUNA JANAKA Raden Arjuna Janaka satriya panengahing Pandhawa, putrane Prabu Pandhu lan Dewi Kunthi. Kasatriyane ing Madukara. Wujude satriya bagus tanpa cacad. Ing jagad ora ana tandhingane bab kebagusane, amarga Janaka minangka simbol amal becik. Amal becik ora bisa pisah klawan swarga Jannah. Janaka saka tembung jannahuka, tegese swargamu. Mula sapa sing kepengin mlebu swarga, kudu tumindak becik lan nindakake tuntunaning agama kanthi temen. Arjuna satriya digdaya sekti mandraguna, polatan luruh jatmika, prigel ing samubarang, seneng tetulung marang sapa bae, mula ditresnani dening sapa bae. Ora mokal yen garwane pirang – pirang. Bojo akeh iki tegese Janaka ditresnani dening sapa bae. Yen priya ngondhangake kasudibyane, yen wanita ngondhangake sigiting citra. Arjuna kejaba sugih bojo, uga sugih kawruh ilmu, sugih gaman lan mantran, sugih guru. Meguru marang Begawan Padmanaba antuk aji telung warna, yaiku 1. Aji Sepiangin, dayane aji yen kawateg, kebating lakune Arjuna tan prabeda kaya kebating angin. Lakune bisa ngungkuli lakuning barat, 2. Aji Malayabumi, Arjuna bisa ilang sapalungguhan, 3. Aji Sempaliputri, Arjuna bisa manijing ajur ajer. Pusakane pirang – pirang. Kang asring digunakake Keris Pulanggeni, Kalanadhah, Panah Merdaging, Rodha Dhadhali, Haryas Sangkala, Sarutama, Pasopati.

TerjemahanDalam Bahasa Indonesia Pandawa di dalam cerita wayang adalah Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Mereka berlima sebenarnya adalah anak dari Pandu dan Dewi Kunti. Diberikan nama Pandawa sebab beranggotakan Lima orang dalam kesatuan saudara. Sebagai titisan para dewa, para Pandawa mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa.

cerita wayang arjuna dalam bahasa jawa 1. cerita wayang arjuna dalam bahasa jawa 2. asal usul wayang arjuna dalam bahasa jawa 3. ceritakan tentang wayang arjuna dalam bahasa jawa secara singkat​ 4. - Tulislah dalam bahasa jawa Cerita tentang tokoh pewayangan YG kamu ketahui contoh Werkudara, Arjuna, Ramayana, Punokawan atau tokoh YG lainnya 5. Tolong Bantuin Untuk Bikin Yel Yel Bertema Wayang Arjuna Berbahasa Jawa Pliss Dikumpulkan Besok Nihh 6. cerita arjuna bahasa jawa sangat singkat 7. nama lain dari arjunawayang jawa 8. riwayat arjuna dalam bahasa jawa 9. biodata arjuna dalam bahasa jawa 10. Sebutkan unsur intrinsik cerita wayang arjuna bahasa jawa. 11. berapakah istri dari wayang arjuna 12. Tolong Bantuin Untuk Bikin Yel Yel Bertema Wayang Arjuna Berbahasa Jawa Pliss Dikumpulkan Besok Nihh 13. ada berapa isteri dari wayang arjuna? 14. Manfaat dari wayang arjuna 15. Contoh pidato bahasa jawa singkat tentang arjuna Raden Arjuna Janaka satriya panengahing Pandhawa, putrane Prabu Pandhu lan Dewi Kunthi. Kasatriyane ing Madukara. Wujude satriya bagus tanpa cacad. Ing jagad ora ana tandhingane bab kebagusane, amarga Janaka minangka simbol amal becik. Amal becik ora bisa pisah klawan swarga Jannah. Janaka saka tembung jannahuka, tegese swargamu. Mula sapa sing kepengin mlebu swarga, kudu tumindak becik lan nindakake tuntunaning agama kanthi temen. Arjuna satriya digdaya sekti mandraguna, polatan luruh jatmika, prigel ing samubarang, seneng tetulung marang sapa bae, mula ditresnani dening sapa bae. Ora mokal yen garwane pirang – pirang. Bojo akeh iki tegese Janaka ditresnani dening sapa bae. Yen priya ngondhangake kasudibyane, yen wanita ngondhangake sigiting citra. Arjuna kejaba sugih bojo, uga sugih kawruh ilmu, sugih gaman lan mantran, sugih guru. Meguru marang Begawan Padmanaba antuk aji telung warna, yaiku 1. Aji Sepiangin, dayane aji yen kawateg, kebating lakune Arjuna tan prabeda kaya kebating angin. Lakune bisa ngungkuli lakuning barat, 2. Aji Malayabumi, Arjuna bisa ilang sapalungguhan, 3. Aji Sempaliputri, Arjuna bisa manijing ajur ajer. Pusakane pirang – pirang. Kang asring digunakake Keris Pulanggeni, Kalanadhah, Panah Merdaging, Rodha Dhadhali, Haryas Sangkala, Sarutama, Pasopati. 2. asal usul wayang arjuna dalam bahasa jawa Arjuna iku putra Prabu Pandu Dewanata, raja Astinapura karo Dewi Kunti / Prita - putri Raja Basukunti raja Mandura negara. Iku anak nomer telu saka limang sedulur saka bapak, dikenal minangka Pandawa. Sedulur kang cacahé loro siji ibu Puntadewa Bima / Werkudara. Nalika sedulur loro, lair, anak saka Pandu karo Madrim iku Nakula lan Sadewa. Arjuna iku sawijining satriya sing seneng ngumbara, tapa lan sinau sinau. Liyane kang mahasiswa Durna ing Padepokan Sukalima, dheweke uga dadi salah sijine murid saka pertapan Untarayana sarining kembang Resi. Arjuna tau dadi Pandita ing Goa Mintaraga, judul Bagawan Ciptaning. Kang digawe apik ing ngancurake kadewatan King Niwatakawaca, ratu buta saka negara Manimantaka. Kanggo jasa, Arjuna dilantik dadi raja ing swarga Kaindran gelar Prabu Karitin. lan nampa peparing pusaka sakti saka gods, antara liya; Gendewa saka Bathara Indra, Panah Ardadadali saka Bathara Kubera, Arrow Cundamanik saka Bathara Narada .Mula uga nduweni pusaka liyane kuat, antara liya; Keris Kyai Kalanadah, Panah Sangkali saka Resi Drona, Arrow Candranila, Arrow Sirsha, Keris Kyai Sarotama, Keris Kyai Baruna, Keris Pulanggeni diwenehi ing Abimanyu, Trumpet Dewanata, lenga Cupu ngandhut Jayengkaton Award Bagawan Wilawuk saka pertapan Pringcendani lan Ciptawilaha jaran karo mecut Kyai Pamuk. Nalika Nulis-diduweni Arjuna, antara liya; Panglimunan, Tunggengmaya, Sepiangin, Mayabumi, raya lan Asmaragama Arjuna wis 15 garwa lan 14 putra. Bojoné lan anak sing 1. Dewi Sumbadra, berputra Raden Abimanyu. 2. Dewi Larasati, berputra Raden Sumitra lan Bratalaras. 3. Dewi Srikandi 4. Dewi Ulupi / Palupi, berputra Bambang Irawan 5. Dewi Jimambang, berputra Kumaladewa lan Kumalasakti 6. Dewi Ratri, berputra Bambang Wijanarka 7. Dewi Dresanala, berputra Raden Wisanggeni 8. Dewi Dropadi, berputra Bambang Wilugangga 9. Dewi Manuhara, berputra Pregiwa lan Endang Endang Pregiwati 10. Supraba Dewi, berputra Raden Prabakusuma 11. Dewi Antakawulan, berputra Bambang Antakadewa 12. Dewi Maeswara 13. Retno Dewi Kasimpar 14. Dewi Juwitaningrat, berputra Bambang Sumbada 15. Dyah Dewi Sarimaya. Arjuna uga duwe sandhangan sing lambang agung, yaiku; Hem / Kain Limarsawo, Sabuk Limarkatanggi, Gelung Minangkara, Kalung lan Ring Mustika Candrakanta Ampal biyen duweke negara King Ekalaya king Paranggelung. Dheweke uga wis akèh jeneng lan julukan, antara liya; Parta perang pahlawan, Janaka akeh garwa, Pemadi bagus, Dananjaya, Beetle ali-ali, Ciptaning Mintaraga Imam suci, Pandusiwi, Indratanaya putra Bathara Indra, Jahnawi trengginas Agile, Palguna, Danasmara Pawang ula lan Margana seneng. 3. ceritakan tentang wayang arjuna dalam bahasa jawa secara singkat​ Arjuna Iku Pandhawa! Arjuna iku penengah Pandawa Gamanne Arjuna yaiku Panah pasopatiarjuna iku Gagah, Ngganteng, Apik lan Eman marang SedulurePenjelasansemoga bermanfaat 4. - Tulislah dalam bahasa jawa Cerita tentang tokoh pewayangan YG kamu ketahui contoh Werkudara, Arjuna, Ramayana, Punokawan atau tokoh YG lainnya JawabanPunakawan iku sebutan kanggo para pamomong para ksatria ing wayang. Punakawan racaké metu nalikané wayah gara-gara, ya iku ngepasi Pathet Sanga utawa sabubaré Perang Ampyak/Perang Gagal. Panakawan kang kondhang ing tanah Jawa ya iku Semar, Gareng, Petruk, lan Bagong, panakawan asli saka kapinterane para Pujangga Tanah 5. Tolong Bantuin Untuk Bikin Yel Yel Bertema Wayang Arjuna Berbahasa Jawa Pliss Dikumpulkan Besok Nihh lagu he yamko rambe yamkohe........ii iki loh kelompokku kelompokku wayang arjuna ke.....lompok seng paleng okkelompok seng nomer siji maaf kalow salah 6. cerita arjuna bahasa jawa sangat singkat arjuna iku anake dewi kunthi lan prabu Pandu kagungan senjata paling ampuh yo iku panah pasopati 7. nama lain dari arjunawayang jawa arjuna, permadi, dananjaya, alikumbangpermadi, arjuna, alikumbang sih kalau nggak salah.... 8. riwayat arjuna dalam bahasa jawa raden arjuna kuwi putrane dewi kunthi kang nomer 3 . raden arjuna kuwi satriya ing madukara , gemamane yaiku panah arda dhedhali , keris pulanggeni , panah pasopati , panah sarutama . 9. biodata arjuna dalam bahasa jawa arjuno mangun kusumo dagang bakso loso loso nengo 10. Sebutkan unsur intrinsik cerita wayang arjuna bahasa jawa. Unsur-unsur menika gagasan baken ingkang dados dhasaring menika purusa ingkang nglakokake menika gambaran watak menika rerangkening cariyos ingkang kadhapuk kanthi menika panggenan,wekdal,utawi swasana kadadosanipun prastawa ing salebeting menika pitutur utawi pesen pangripta ingkang badhe dipunaturaken dhumateng pandang,inggih menika posisi pangripta wonten ing cariyos. Pangripta saged dados -Purusa kapisan paraga utama orang pertama pelaku utama -Purusa katiga orang ketiga -Sarwi mangertos serba tahu 11. berapakah istri dari wayang arjuna - dropadi-ulupi-citranggada-subadra maaf kalau salaharjuna mempunyai 15 orang istri 12. Tolong Bantuin Untuk Bikin Yel Yel Bertema Wayang Arjuna Berbahasa Jawa Pliss Dikumpulkan Besok Nihh Yo semangatYo yo semangat KakaSemangka 13. ada berapa isteri dari wayang arjuna? ada lima. mf klo slhKatanya sih arjuna punya 40 istri tapi cuma sedikit yg terkenal. Arjuna memiliki banyak istri bukanlah gambaran seseorang yg serakah istri atau mata keranjang, tetapi gambaran tentang arjuna adalah dapat menerima dan diterima oleh semua golongan. 14. Manfaat dari wayang arjuna Pemanfaatan wayang arjuna adalah sebagai media pembelajaran kreatif dengan memadukan teknologi melahirkan media pembelajaran kreatif yang menarik untuk ditonton. 15. Contoh pidato bahasa jawa singkat tentang arjuna Raden Arjuna Janaka satriya panengahing Pandhawa, putrane Prabu Pandhu lan Dewi Kunthi. Kasatriyane ing Madukara. Wujude satriya bagus tanpa cacad. Ing jagad ora ana tandhingane bab kebagusane, amarga Janaka minangka simbol amal becik. Amal becik ora bisa pisah klawan swarga Jannah. Janaka saka tembung jannahuka, tegese swargamu. Mula sapa sing kepengin mlebu swarga, kudu tumindak becik lan nindakake tuntunaning agama kanthi satriya digdaya sekti mandraguna, polatan luruh jatmika, prigel ing samubarang, seneng tetulung marang sapa bae, mula ditresnani dening sapa bae. Ora mokal yen garwane pirang – pirang. Bojo akeh iki tegese Janaka ditresnani dening sapa bae. Yen priya ngondhangake kasudibyane, yen wanita ngondhangake sigiting kejaba sugih bojo, uga sugih kawruh ilmu, sugih gaman lan mantran, sugih guru. Meguru marang Begawan Padmanaba antuk aji telung warna, yaiku 1. Aji Sepiangin, dayane aji yen kawateg, kebating lakune Arjuna tan prabeda kaya kebating angin. Lakune bisa ngungkuli lakuning barat, 2. Aji Malayabumi, Arjuna bisa ilang sapalungguhan, 3. Aji Sempaliputri, Arjuna bisa manijing ajur pirang – pirang. Kang asring digunakake Keris Pulanggeni, Kalanadhah, Panah Merdaging, Rodha Dhadhali, Haryas Sangkala, Sarutama, membantu ^_^ Versiwayang: Ardedali, Sarotama, Keris Pulanggeni, Keris Kalanadah. Arjuna ( Dewanagari: अर्जुन; IAST : Arjuna) adalah nama seorang tokoh protagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia dikenal sebagai anggota Pandawa yang berparas menawan dan berhati lemah lembut.

Cerita Wayang Bahasa Jawa Arjuna Cerita Wayang Bahasa Jawa Lahire Arjuna Cerita Wayang Nanggo Bahasa Jawa Arjuna dan Srikandi Wayang merupakan salah satu bentuk sastra tradisional Jawa yang masih eksis sampai sekarang. Bentuk sastra ini berasal dari tradisi lama nenek moyang Jawa dan menjadi bagian penting dari budaya Jawa. Wayang mengisahkan tentang tokoh-tokoh dalam cerita Hindu dan Wayang Kuwu, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa. Salah satu tokoh utama dalam wayang adalah Arjuna. Arjuna dikenal sebagai pahlawan dalam cerita Mahabharata dan memiliki peran penting dalam cerita wayang. Dalam tulisan ini, akan dibahas tentang cerita wayang bahasa Jawa Arjuna, termasuk ringkasannya, latar belakang dan hubungannya dengan tokoh Srikandi. Dengan membaca tulisan ini, pembaca akan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang cerita wayang bahasa Jawa Arjuna. Pembaca akan mengetahui bagaimana ringkasan cerita, latar belakang tokoh dan hubungannya dengan tokoh Srikandi. Selain itu, pembaca juga akan memahami arti dan makna dari cerita wayang bahasa Jawa Arjuna, serta pentingnya mempertahankan bentuk sastra tradisional seperti wayang. Cerita Wayang Bahasa Jawa Arjuna Ringkas Berikut adalah Cerita Wayang Bahasa Jawa Arjuna ringkas dengan format poin perpoin, hal ini agar pembaca lebih paham alur ceritanya Ana ing sawijining dina Begawan Abyasa, Madrim, Puntadewa, Yamawidura, Kunti, lan Bima kumpul ing kraton nunggu baline Prabu suwe dumadakan teka salah siji utusan saka Pandu kang anggawa warta yen Prabu Pandu nembe wonten tugas ndereke Basudewa tindak ana ing tlatah Kunthi kang nembe mbobot tuwa banjur nglahirake jabang kelahiran iku bayi kang lagi wae mbrojol saka njero weteng Dewi Kunthi banjur digendong dening Bima sing ora liya yaiku kakang saka jabang bayi kui nggendong adhine menyang tlatah Mandura kanthi kawalan saka Begawan ing tlatah Mandura, Ugrasena sowan wonten Dewi Mahendra lan Dewi sedaya pada nunggu kerawuhan suwe banjur Raja Basudewa dumugi kanti diderekake dening Padu lan Arya Prabu. Dewi Badraini kang ugo nembe mbobot tuwa banjur nglairake jabang bayi kang ayu lan diparing asma suwe Bima teka ana ing Mandura kaliyan nggendong bayi lanang yaiku adhine dewe kanti kawalan Begawan bayi iku dicaosake dening Prabu Pandu kang ora liya yaiku Pandu paweh asma dening bayi iku kanti jeneng Parmadi, semono uga Begawan Abyasa paweh jeneng Palguna dening anak Dewi Kunti, sawetara Bima dados kakange paweh jeneng Jlamprong dening bocah iku sakmangkih dadi ksatria kang bagus lan kuat, kalebu ana ing bagian Pandawa Lima kanti julukan terkenal yaiku ing papan kui sakmenika awonten bayi loro kang gadah asma Parmadi lan Sumbadra, banjur Basudewa mangku keloro bocah kui, Parmadi ana ing pupu tengen lan Sumbadra ana ing pupu kiwane kunu keloro bocah kui dijodohake kawit bayi cenger lan Basudewa sabda yen saka keloro bocah iki sesok bakal anurunake keturunan kang dadi raja. Cerita Wayang Bahasa Jawa Lahire Arjuna Berikut adalah Cerita Wayang Bahasa Jawa Lirane Arjuna ringkas dengan format poin perpoin, hal ini agar pembaca lebih paham alur ceritanya Ana ing sawijining dina Begawan Abyasa, Madrim, Puntadewa, Yamawidura, Kunti, lan Bima kumpul ing kraton nunggu baline Prabu Pandhu. Ora suwe dumadakan teka salah siji utusan saka Pandu kang anggawa warta yen Prabu Pandu nembe wonten tugas ndereke Basudewa tindak ana ing tlatah Kunthi kang nembe mbobot tuwa banjur nglahirake jabang bayine. Saka kelahiran iku bayi kang lagi wae mbrojol saka njero weteng Dewi Kunthi banjur digendong dening Bima sing ora liya yaiku kakang saka jabang bayi kui mau. Bima nggendong adhine menyang tlatah Mandura kanthi kawalan saka Begawan ing tlatah Mandura, Ugrasena sowan wonten Dewi Mahendra lan Dewi Bandraini. Piyambake sedaya pada nunggu kerawuhan Basudewa. Ora suwe banjur Raja Basudewa dumugi kanti diderekake dening Padu lan Arya Prabu. Dewi Badraini kang ugo nembe mbobot tuwa banjur nglairake jabang bayi kang ayu lan diparing asma suwe Bima teka ana ing Mandura kaliyan nggendong bayi lanang yaiku adhine dewe kanti kawalan Begawan Abyasa. Banjur bayi iku dicaosake dening Prabu Pandu kang ora liya yaiku bapakne. Banjur Pandu paweh asma dening bayi iku kanti jeneng Parmadi, semono uga Begawan Abyasa paweh jeneng Palguna dening anak Dewi Kunti, sawetara Bima dados kakange paweh jeneng Jlamprong dening bocah kui. Bocah iku sakmangkih dadi ksatria kang bagus lan kuat, kalebu ana ing bagian Pandawa Lima kanti julukan terkenal yaiku ing papan kui sakmenika awonten bayi loro kang gadah asma Parmadi lan Sumbadra, banjur Basudewa mangku keloro bocah kui, Parmadi ana ing pupu tengen lan Sumbadra ana ing pupu kiwane Basudewa. Saka kunu keloro bocah kui dijodohake kawit bayi cenger lan Basudewa sabda yen saka keloro bocah iki sesok bakal anurunake keturunan kang dadi raja. Cerita Wayang Bahasa Jawa Arjuna dan Srikandi Berikut adalah Cerita Wayang Bahasa Jawa Arjuna dan Srikandi ringkas dengan format poin perpoin, hal ini agar pembaca lebih paham alur ceritanya Prabu Drupada raja Pancalareja diadhep Trusthajumena lan Patih Trusthaketu. Dekne kabeh ngomongna Srikandhi sing lunga tanpa pamit. Dumadakan teka Patih Jayasudarga kongkonan raja Paranggubarja, kanggo ngantekne layang lamaran. Kongkonan kesebut dituduh menawa Srikandhi lunga saka istana, ora kawruhan panggon tujuane. Prabu Drupada uga nyabarke kelungan Srikandhi marang raja Ngamarta. Prabu Jungkungmardeya raja Paranggubarja, nrima ketekan Patih ngandhani babagan jawaban raja Drupada, menawa Srikandhi lunga mungkur istana. Prabu Jungkungmardeya ngongkon para punggawa ben ngewangi panggolekan Srikandi. Prabu Puntadewa diadhep saka Wrekodara, Nakula lan Sadewa. Trusthajumena teka ngantekne layang panuduhan. Banjur Trusthajumena bali menyang negara Pancalareja. Prabu Puntadewa menehi prungu marang Durpadi, menawa Srikandhi lunga mungkur meneng-meneng lunga menyang Taman Maduganda. Neng Taman Maduganda Arjuna lagi mulang manah marang Srikandhi, Drupadi teka mengamuk, Arjuna digeret lan disembunyikan, Srikandhi dihajar nganti semaput. Drupadi bali menyang Ngamarta. Sakwise siuman Srikandhi inggat, bali menyang Pancalareja. Arjuna tergopoh-gopoh arep nulung Srikandhi, ning sing dipeluk Sumbadra. Sumbadra nesu lan ngerti menawa Arjuna ndemeni parapadu. Arjuna inggat bali menyang Madukara. Drupadi memoni Prabu Puntadewa, nuli nyritani babagan Arjuna lan Srikandhi. Sadewa dijaluk kanggo nyeluk Arjuna. Sadewa lunga menyang Madukara, Arjuna ngebaki celukan kakange. Prabu Kresna teka memoni Prabu Puntadewa neng Ngamarta. Wrekodara lan Nakula melu menyambutnya. Sadewa teka bareng Arjuna. Prabu Kresna ngerti persoalan Arjuna, nuli jaluk ben Arjuna diserahkan menyang Drupada lagi omong karo Trusthajumena, banjur Srikandhi teka. Raja banget bungah, Srikandhi dikongkon mlebu menyang istana. Prabu Kresna, Wrekodara lan Arjuna teka ngadhep raja. Prabu Kresna nyritani marang Prabu Drupada babagan hubungan antara Arjuna karo Srikandhi. Prabu Kresna ngusulake ben dekne kabeh ngloro dikawinke. Trusthajumena dijaluk nareni njawab, dheweke arep diperisteri Arjuna, nek Arjuna bisa ngalahake kepinteran manahe. Arjuna nyaguhane, ning jaluk diwakili saka Rarasati. Prabu Puntadewa diadhep saka Nakula, Sadewa lan Gatotokaca. Gatotkaca dijaluk nggoleki kabar babagan Arjuna neng Jungkungmardeya nampa laporan saka Sarawita, menawa kongkonan raja mati saka Srikandi. Raja bareng Bagawan Tunggulmanik lunga menyang negara Pancalareja. Prabu Drupada lagi ngomong karo Prabu Kresna lan Trusthajumena. Gatotkaca teka, narekne nasib Arjuna. Raja nyritani babagan kawinan Srikandhi lan Arjuna Perajurit Prabu Jungkungmardeya nempuh Arjuna lan Gatotkaca ditugaske kanggo menyongsong ketekan mungsuh. Prabu Jungkungmardeya mati saka Arjuna. Patih Jayasudarga mati saka Gathotkaca lan Begawan Tunggulmanik mati saka Wrekodara. Perang wis buyar, Pancalareja dadi aman bali. Prabu Drupada ngenekake pesta kawinan antara Arjuna lan Srikandhi, bareng keluarga Dwarawati lan Pandhawa. Cerita wayang bahasa Jawa Arjuna merupakan bagian penting dari budaya Jawa yang masih eksis sampai sekarang. Dengan membaca tulisan ini, pembaca telah memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang cerita wayang bahasa Jawa Arjuna, termasuk ringkasannya, latar belakang tokoh dan hubungannya dengan tokoh Srikandi. Bentuk sastra tradisional seperti wayang memegang peran penting dalam mempertahankan identitas budaya suatu bangsa. Oleh karena itu, marilah kita mempertahankan dan menghargai bentuk sastra tradisional seperti wayang untuk generasi mendatang. Related postsCerita Anoman Duta dalam Bahasa Jawa Rangkuman Singkat Anoman DhutaCerita Rawa Pening dalam Bahasa Jawa Rangkuman SingkatCerita Roro Jonggrang dalam Bahasa Jawa Rangkuman SingkatCerita Wayang Bahasa Jawa GatotkacaCerita Wayang Bahasa Jawa Sumantri NgengerCerita Wayang Bahasa Jawa Bima Bungkus

CeritaWayang Arjuna Dalam Bahasa Jawa Word Rapidshare By. Cerita Wayang Arjuna Bahasa Jawa Beserta Unsur Intrinsiknya. Mengenal Wayang Arjuna Tokoh Biografi Kisah Gambar Lengkap . Download Gambar Wayang Kulit Arjuna Mahar Wayang Arjuna Dan Bass Tema Bisa Custom Sesuai Keinginan Free Desain Free Jika Memak Seni Tradisional Lukisan Seni .
Mahabharata(Sanskerta: महाभारत) adalah sebuah karya sastra yang ditulis oleh Bhagawan Vyasa dari India yang dibantu oleh Dewa Ganesha. Buku ini terdiri atas delapan belas kitab, maka dinamakan astadasaparwa (asta = 8, dasa = 10, parwa = bagian). Namun demikian, ada pula yang meyakini bahwa kisah ini sesungguhnya merupakan
ywm36O.
  • wanvx774in.pages.dev/104
  • wanvx774in.pages.dev/197
  • wanvx774in.pages.dev/255
  • wanvx774in.pages.dev/485
  • wanvx774in.pages.dev/124
  • wanvx774in.pages.dev/467
  • wanvx774in.pages.dev/99
  • wanvx774in.pages.dev/384
  • biografi wayang arjuna dalam bahasa jawa